JAKARTA | BritaHUKUM.com : Para menteri luar negeri negara-negara Arab mengecam pengepungan Israel atas Gaza menyusul serangan mendadak yang dilakukan oleh militan Hamas terhadap Israel, dan menuntut agar bantuan “segera” diizinkan untuk memasuki wilayah kantong yang diblokade tersebut.
Foto: Reuters/Mohammed Salem
Jionis Israel telah memberlakukan “pengepungan total” di Jalur Gaza, memutus pasokan air, makanan, listrik dan pasokan penting lainnya, setelah serangan besar-besaran pada Sabtu lalu oleh militan Hamas yang telah menewaskan ratusan orang di kedua belah pihak.
Pada Rabu (11/10/2023), ketika Israel terus melakukan pengeboman terhadap sasaran-sasaran di wilayah pesisir yang padat dan miskin selama lima hari, satu-satunya pembangkit listrik di Gaza ditutup.
Otoritas ketenagalistrikan di daerah kantong Palestina mengumumkan bahwa pembangkit listrik tersebut telah kehabisan bahan bakar.
Dilansir AFP, bertemu di markas besar Liga Arab di Kairo, para menteri luar negeri Arab membahas perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas dan menuntut Israel menghentikan pengepungannya terhadap Gaza.
Para Menlu menyerukan pengiriman makanan, bahan bakar dan bantuan kemanusiaan “segera” ke wilayah pesisir yang miskin dan padat penduduknya.
Para Menteri luar negeri negara-negara Arab juga mendesak Israel untuk mempertimbangkan kembali “keputusan tidak adilnya dalam memutus pasokan listrik dan air ke Gaza”.
Tanpa henti Israel melakukan pengeboman selama lima hari di Gaza sebagai pembalasan atas serangan brutal terhadap komunitas Israel di seberang perbatasan telah membuat wilayah kecil itu hancur berkeping-keping.
Kebrutalan Israel telah melakukan serangan udara menghantam bangunan tempat tinggal, masjid, pabrik dan toko, kata Salama Marouf dari kantor media pemerintah Gaza. Persediaan medis, termasuk oksigen, semakin menipis di rumah sakit Al-Shifa di Gaza yang kewalahan.
Israel telah melaporkan 1.200 korban mati yang “mengejutkan” sejak serangan militan Islam Hamas pada hari Sabtu, sementara para pejabat Gaza menyebutkan lebih dari 1.000 orang tewas dalam serangan udara dan artileri Israel.
Adapun Gaza adalah salah satu tempat terpadat di dunia, dengan 2,3 juta orang tinggal di wilayah seluas 362 kilometer persegi.
Wilayah ini berada di bawah blokade Israel sejak 2007 ketika Hamas mengambil alih wilayah tersebut dari gerakan sekuler Fatah yang dipimpin Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Satu-satunya pintu masuk ke Gaza yang tidak dikuasai Israel adalah Rafah di perbatasan Mesir. Adapun Rafah telah dibombardir oleh Israel tiga kali minggu ini.(beha)