JAKARTA | BritaHUKUM.com : Tim Intelijen (Satgas SIRI) Kejaksaan Agung (Kejagung) bersama dengan Tim Intelijen Kejaksaan Tinggi Jawa Timur berhasil mengamankan DPO asal Kejaksaan Negeri Surabaya, Goei Andriyanto, Kamis (30/5/2024).
Terpidana Goei Andriyanto (Lipat tangan) saat diamankan Satgas SIRI Kejaksaan, Kamis (30/5/2024). (Foto: IST)
“Tim Intelijen Kejaksaan menangkap buronan terpidana Goei Andriyanto pada Kamis (30/5/2024) sekitar pukul 21.00 WIB di Jl. Ambengan, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur,” ujar Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana, di Jakarta, Jumat (31/5/2024).
Adapun, riwayat putusan terhadap Terpidana Goei Andriyanto yakni sebagai berikut:
• Putusan Pengadilan Negeri Surabaya Nomor: 3531/Pid.B/2008/PN.SBY tanggal 17 November 2008 menyatakan Terdakwa Goei Andriyanto terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penggelapan yang berhubungan dengan Pekerjaan atau Pencaharian”.
• Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor: 31/PID/2009/PT.SBY tanggal 4 Februari 2009 dengan putusan menerima permintaan banding dari terdakwa dan membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Surabaya.
• Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 906K/PID/2009/MA tanggal 28 Juli 2009, menyatakan bahwa Goei Andriyanto terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penggelapan yang berhubungan dengan Pekerjaan atau Pencaharian” dalam keuntungan hasil kerjasama penyertaan modal antara PT. Cipta Multi Wangi dan UD. Sumber Warna.
Atas perbuatannya tersebut, Terpidana Goei Andriyanto dijatuhi hukuman pidana penjara selama 2 tahun dan 5 bulan.
Saat diamankan, Terpidana bersikap kooperatif sehingga sehingga proses pengamanannya berjalan dengan lancar. Proses pengamanan Terpidana Goei Andriyanto berjalan lancar, selanjutnya Terpidana dibawa ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur untuk diserahterimakan kepada Jaksa Eksekutor Kejaksaan Negeri Surabaya.
Melalui program Tabur Kejaksaan, Jaksa Agung meminta jajarannya untuk memonitor dan segera menangkap buronan yang masih berkeliaran, guna dilakukan eksekusi demi kepastian hukum.
Jaksa Agung mengimbau kepada seluruh buronan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejaksaan RI, untuk segera menyerahkan diri dan mempertanggung-jawabkan perbuatannya.
“Karena tidak ada tempat bersembunyi yang aman,” tegas Ketut Sumedana. (bha/kp/agazali).