JAKARTA |BritaHUKUM.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi menetapkan Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjadi tersangka atas kasus dugaan tindak pidana korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) RI. Selain SYL, 2 pejabat di Kementerian Pertanian yakni Sekretaris Jenderal dan Direktur juga diumumkan sebagai tersangka.
Foto: KPK tetapkan SYL menjadi tersangka.(Foto: Istimewa)
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak, saat konferensi pers, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu malam (11/10/2023) mengatakan adanya laporan masyarakatdan dilengkapi informasi dan data sehingga dapat menemukan adanya peristiwa pidana.
“Dengan masuknya laporan masyarakat dan dilengkapi informasi dan data sehingga dapat dan menemukan adanya peristiwa pidana, sehingga menetapkan dan mengumumkan tersangka, SYL (Syahrul Yasin Limpo), Menteri Pertanian 2019-2024; KS (Kasdi Subagyono), Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertanian; MH (Muhammad Hatta), Direktur Alat dan Mesin Pertanian,” ujar Wakil Ketua KPK Johanis Tanak, kepada wartawan.
Wakil Ketua KPK Johanis menjelaskan, ketiganya diduga telah melakukan korupsi berupa penyalahgunaan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan, termasuk ikut serta dalam pengadaan barang dan jasa disertai penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian.
“Diperoleh kecukupan alat bukti untuk dinaikkan ke tahapan penyidikan,” jelas Johanis.
Sebelumnya pada Rabu siang, KPK menjadwalkan pemeriksaan tiga orang tersangka terkait kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementan RI.
Salah satu tersangka yang hadir dalam pemeriksaan hari ini (11/10/2023) ialah Sekjen Kementan Kasdi Subagyono. Namun, kata Ali, dua tersangka lain telah mengonfirmasi ke KPK karena tidak bisa hadir.
“Ada surat konfirmasi pemberitahuan dari dua orang tersangka tidak bisa hadir pada hari ini. Alasannya yang pertama karena ibu mertuanya sakit, kemudian yang kedua juga sedang menengok orang tuanya di Sulawesi Selatan,” terang Johanis.
“Tentu kami hargai itu karena ada konfirmasi,” imbuhnya.(beha/bh/agazali)