JAKARTA | BritaHUKUM.com : Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung), Dr Harli Siregar SH MH, mewanti-wanti para Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) yang ada di Kejaksaan Tinggi (Kejati) untuk tidak menghindari wartawan ketika akan dikonfirmasi.
Sesjamintel Kejagung Sarjono Turin (ketiga dari kiri) dan Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar (keempat dari kanan). (Foto: IST)
Jika hal itu sampai terjadi maka dapat menurunkan kredibilitas korp Adhyaksa yang akan berpengaruh pada citra maupun trust (kepercayaan) di masyarakat.
“Jangan jadikan wartawan sebagai momok yang harus dijauhi. Hadapi saja, ketika mereka meminta konfirmasi. Karena itu, melalui workshop selama tiga hari ini, diharapkan semua Kasipenkum mampu menjawab konfirmasi dari masyarakat dan wartawan,” ujar Harli Siregar saat membuka kegiatan Workshop Jurnalistik untuk kehumasan yang diikuti seluruh Kasi Penkum di Kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia, di Hotel Oakwood, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Selasa (10/9/2024).
Menurut Harli, ketidakmpuan para Kasi Penkum dalam menghadapi wartawan menjadikan banyak wartawan di daerah yang menghubunginya terkait penanganan perkara yang sedang dikerjakan para jaksa di masing-masing daerah.
“Banyak wartawan di daerah yang mengaku tidak mendapatkan jawaban saat di konfirmasi, akanya mereka menghubungi saya,” tegas Harli.
Harli juga berharap kegiatan yang menggunakan anggaran Puspenkum Kejagung ini dapat menambah ilmu kehumasan, khususnya bagi para Kasipenkum.
Disisi lain setiap jaksa yang ditempatkan di Puspenkum banyak diantaranya yang merasa pesimis terkait promosi dan kariernya. .
“Kalau kita sudah ditempatkan di Penkum tidak boleh merasa buangan. Justru di Penkum inilah banyak yang harus dikerjakan untuk mengangkat citra Kejaksaan melalui kinerja bersama wartawan. Jadi, saya ini bapaknya wartawan, makanya ketika dikonfirmasi wartawan, ya jawab saja normatif,” ucap Harli Siregar.
Harli juga mengingatkan pentingnya peranan dan fungsi Penkum di masing-masing Kejati.
“Saya ingatkan kalau wajah kita miring, ya miring juga wajah Kejaksaan,” ujarnya.
Sementara itu, Sesjamintel, Sarjono Turin mengatakan, melalui kegiatan Workshop Kehumasan ini diharapkan dapat menambah kemampuan para peserta untuk berhadapan dengan wartawan dalam menyampaikan jawaban atas pertanyaan dari masyarakat.
“Puspenkum merupakan garda terdepan kehumasan, khususnya institusi Kejaksaan,” pungkasnya.
Dalam kegiatan Workshop Jurnalistik untuk Kehumasan kali ini diikuti 38 Kasipenkum di seluruh Indonesia.
Termasuk Jamintel yang diwakili Sesjamintel, Sarjono Turin, Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, Kabid Hubmasmed, Agus Kurniawan dan para pejabat Kejagung lainnya. (bha/kp/agazali).