SAMARINDA | BritaHUKUM.com : Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Timur (Kaltim) bersuara keras memprotes dengan Pelantikan PWI Kaltim oleh Hendry Ch Bangun, yang digelar di Lamin Etam Komplek Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada, Samarinda, Jum’at (26/7/2024).
Sekretaris DK PWI Kaltim, Charles Siahaan (Foto: IST).
Protes keras dari Dewan Kehormatan PWI Kaltim disampaikan oleh seluruh personelnya, Intoniswan (Ketua), Charles Siahaan (Sekretaris) dan Rusdiansyah Aras (Anggota). Protes dilakukan karena kapasitas Hendry Ch Bangun bukan lagi anggota PWI dan ketua umum PWI setelah diberhentikan secara penuh oleh Dewan Kehormatan DK) PWI Pusat.
“Dewan Kehormatan PWI Kaltim menegaskan, saat ini PWI yang sah dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Zulmansyah Sekedang. Jadi, kami memprotes Hendry Ch Bangun yang bukan lagi sebagai ketua umum. Bahkan, bukan anggota PWI lagi karena keanggotaannya sudah dicabut oleh PWI DKI Jaya atas rekomendasi dari Dewan Kehormatan PWI Pusat,” kata Charles Siahaan, Sekretaris DKP PWI Kaltim.
DKP PWI Kaltim sudah memberikan peringatan secara lisan dalam rapat dengan pengurus PWI yang dipimpin ketua terpilih Abdurrahman Amin. DKP PWI Kaltim meminta agar pengurus PWI tidak memberikan panggung kepada Hendry Ch Bangun karena kedudukannya yang bukan lagi ketua umum. Namun pengurus PWI Kaltim beralasan sudah teragendakan dan mendapat konfirmasi yang hadir adalah Hendry Ch Bangun sendiri.
Menurut Charles, saat ini DKP PWI Kaltim masih memberikan toleransi kepada pengurus PWI Kaltim, karena menganggap kisruh yang terjadi di PWI Pusat membuat situasi dilematis di daerah.
“Jadi, saya dan ketua DKP PWI Kaltim sudah diskusi. Intinya tidak perlu menerbitkan surat peringatan kepada pengurus PWI Kaltim, dan menganggap situasi saat ini adalah efek tsunami organisasi PWI,” ujar Charles.
Charles Siahaan mengatakan, saat ini DKP PWI Kaltim tegak lurus dengan DK PWI Pusat di bawah pimpinan Sasongko Tedjo. DKP PWI Kaltim berharap tidak terjadi perpecahan mengarah dualisme kepemimpinan PWI.
“Seluruh anggota PWI di Indonesia tentu berharap kisruh ini cepat berakhir,” pungkasnya. (bha/hus/kp).