JAKARTA | BritaHUKUM : Perhatian dan atensinya yang cukup besar pada penyandang disabilitas layak diapresiasi. Karena itulah dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional, Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan RI, Prof Dr Reda Manthovani SH LLM, selaku Chef de Mission kontingen Indonesia pada Paralympic Games 2024 mengajak semua pihak untuk mendukung kemandirian dan pengembangan potensi penyandang disabilitas di berbagai bidang.
Jamintel Reda Manthovani. (Foto: IST)
Hal itu dikatakan Jamintel Reda Manthovani dalam percakapannya pada salah satu podcast di Jakarta, Selasa (03/12/2024).
Dalam percakapannya di podcast itu, Jamintel Reda Manthovani berbagi pengalaman inspiratif mendampingi atlet disabilitas yang berhasil menyumbangkan 14 medali untuk Indonesia yang melampaui target yang ditetapkan dalam ajang Paralympic di Paris 2024.
Semangat dan dedikasi para atlet disabilitas itu luar biasa, jauh melampaui ekspektasi.
“Ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk terus mendukung dan memberi ruang bagi mereka untuk berkembang,” ujar JAM-Intelijen.
Sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran publik, JAM-Intelijen juga menyoroti pentingnya perbaikan fasilitas publik yang inklusif di seluruh daerah di Indonesia.
JamIntel Reda menyebut Solo sebagai kota percontohan dalam penyediaan fasilitas ramah disabilitas, dan berharap daerah lain dapat menjadikannya sebagai benchmark.
Dikatakan Reda bahwa pada tanggal 7 Desember 2024, komunitas olahraga Adiaksarana akan menggelar acara inklusif di Taman Mini Indonesia Indah.
“Kegiatan mencakup jalan santai, pameran seni, dan olahraga yang menampilkan bakat penyandang disabilitas, termasuk penampilan artis disabilitas seperti Putri Ariani,” sebut Reda.
Selain itu, para atlet Paralympic juga akan memamerkan medali mereka.
“Kami ingin menjaring potensi baru dari teman-teman disabilitas, baik di bidang olahraga, seni, maupun sektor lainnya. Ini bukan hanya soal prestasi, tetapi juga untuk membangun ekosistem yang mendukung mereka menjadi mandiri dan berkontribusi bagi bangsa,” imbuh JAM-Intelijen.
JAM-Intelijen juga menekankan pentingnya empati dari semua elemen masyarakat, termasuk Para Jaksa di lingkungan Kejaksaan Agung, untuk mendorong kesetaraan dan kemandirian penyandang disabilitas.
“Dengan memberikan ruang dan kesempatan, kita tidak hanya mendukung mereka, tetapi juga membangun karakter bangsa yang penuh cinta kasih dan rasa kemanusiaan,” pungkas Reda.
Sebagai informasi, acara tersebut terbuka untuk umum, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk bergabung dan merayakan semangat inklusivitas. (bha/kp/agazali).